Cara Kerja Mesin 2 Tak
Pada prinsipnya motor bakar 2
langkah (2 tak) melakukan siklus Otto hanya dalam dua langkah piston atau satu
putaran poros engkol. Penemuan motor bakar 2 tak yang sukses oleh Sir Dougald
Clerk tahun 1876. (Anonim.2008).
Jika mesin 4 tak memerlukan 2
putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya, maka untuk mesin 2-tak hanya
memerlukan satu putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak hanya
terdiri dari 1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja. Desain
dari ruang bakar mesin 2 tak memungkinkan terjadunya hal semacam itu. Ketika
piston naik menuju TMA untuk melakukan kompresi maka katup hisap terbuka dan
masuklah campuran bahan bakar dan udara, sehingga dalam satu gerakan piston
dari TMB ke TMA menjalankan dua langkah sekaligus yaitu kompresi dan isap. Pada
saat sesaat sebelum piston mencapai TMA maka busi menyala, gas campuran meledak
dan memaksa piston kembali bergerak ke bawah menuju TMB. Gerakan piston yang
ini disebut langkah ekspansi. Namun sembari piston melakukan langkah ekspansi
atau usaha, sesungguhnya juga melakukan langkah buang melalui katup buang (sisi
kanan dinding silinder pada gambar) . Hal ini bisa terjadi karena gas hasil
pembakaran terdorong keluar akibat campuran bahan bakar dan udara baru yang
juga masuk dari sisi kiri dinding silinder.
Lebih jelasnya system pada motor bakar 2 tak dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
Langkah Masuk (Intake). Campuran bahan bakar dan udara
dihisap masuk ke dalam rumah engkol akibat tekanan vakum yang terjadi pada saat
piston bergerak ke atas.
Langkah Penyaluran (Transfer/Exhaust). Pada saat mendekati
posisi titik mati bawah, saluran masuk terbuka dan campuran bahan bakar dan
udara masuk ke dalam silinder. Pada saat yang sama masuknya campuran bahan
bakar dan udara tersebut mendorong sisa hasil pembakaran keluar melalui saluran
pengeluaran pada sisi yang berlawanan dari lubang pemasukan.
Langkah Tekan (Compression). Selanjutnya piston bergerak ke
atas dan menekan campuran bahan bakar dan udara. (pada saat yang sama terjadi
langkah masuk yang berikutnya di bagian bawah piston).
Langkah Tenaga (Power). Pada saat pendekati posisi titik
mati atas busi akan menyala dan menyundut campuran bahan bakar dan udara
sehingga terjadi ledakan yang mendorong piston ke bawah.
Mesin 2 tak harus memakai oli pelumas samping selain pelumas
mesin sudah jelas, karena model kerja yang seperti ini membuat tenaga yang
dihasilkan lebih besar. Perbandingannya pada mesin 4 tak dalam 2 kali putaran
crankcase = 1 x kerja sedangkan untuk 2 tak 2 kali putaran crankcase = 2 x
kerja. Karena itu dibutuhkan pelumas yang lebih, sebab putaran yang dihasilkan
lebih cepat. Hal ini juga menjawab kenapa mesin 2 tak lebih berisik, boros
bahan bakar, menghasilkan asap putih dari knalpotnya, tetapi unggul dalam
kecepatan dibandingkan mesin 4 tak. Istilahnya “No Engine is Perfect !”
Perbedaan yang lain juga terdapat pada bentuk fisik pistonnya. Piston 2 tak
lebih panjang dibanding piston 4 tak. Selain itu bentuk piston head-nya
juga berbeda, piston 2 tak memiliki semacam kubah untuk memuluskan gas buang
untuk bisa keluar sedangkan 4 tak tidak. Piston 2 tak juga memiliki slot lubang
yang berhubungan dengan reed valve yang berhubungan dengan cara kerja masukan
campuran bahan bakar – udara ke ruang bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar